Tindakan kekerasan dan main hakim sendiri kembali mencoreng ketertiban umum. Seorang anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) menjadi korban pengeroyokan oleh empat pria tak dikenal di Karawang, Jawa Barat. Insiden ini menimbulkan keprihatinan serius dan menyoroti bahaya premanisme serta pentingnya penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan. Korban pengeroyokan tersebut kini tengah menjalani perawatan.
Peristiwa pengeroyokan ini terjadi pada Selasa malam, 20 Mei 2025, sekitar pukul 21.00 WIB. Korban, yang teridentifikasi berinisial R (32), sedang dalam perjalanan pulang setelah mengikuti kegiatan rutin organisasi di kawasan Kecamatan Cikampek, Karawang. Saat melintas di sebuah jalan yang cukup sepi, R tiba-tiba diadang oleh empat orang pria yang langsung melancarkan serangan fisik. Tanpa alasan yang jelas, para pelaku memukuli dan menendang korban secara membabi buta.
Saksi mata di lokasi kejadian, Bapak Adi (48), seorang pemilik warung kopi yang tidak jauh dari tempat kejadian, mendengar suara keributan dan teriakan. “Saya melihat ada beberapa orang yang mengeroyok satu orang. Mereka langsung kabur setelah korban tersungkur,” ujarnya saat dimintai keterangan oleh petugas kepolisian. Setelah para pelaku melarikan diri, Adi dan beberapa warga lain segera menghampiri R yang sudah tergeletak dengan luka-luka di wajah dan tubuhnya.
Korban R langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Karawang untuk mendapatkan penanganan medis darurat. Ia mengalami luka memar di beberapa bagian tubuh dan membutuhkan perawatan intensif. Tim dari Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang segera tiba di lokasi kejadian setelah menerima laporan pada pukul 21.30 WIB. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang, AKP Dimas Satria, membenarkan adanya insiden korban pengeroyokan tersebut. “Kami telah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan. Beberapa saksi mata sudah kami mintai keterangan dan kami sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk mengidentifikasi serta mengejar para pelaku. Motif pengeroyokan ini masih kami dalami,” tegas AKP Dimas Satria pada Rabu, 21 Mei 2025. Pihak kepolisian berkomitmen untuk segera menangkap para pelaku dan mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan melaporkan setiap tindakan kekerasan kepada pihak berwajib demi terciptanya keamanan dan ketertiban.