Karawang, Jawa Barat – Aksi penggerebekan yang dilakukan oleh puluhan ibu-ibu di Desa Belendung, Kecamatan Klari, Karawang pada Sabtu, 7 Oktober 2023, menggemparkan warga setempat dan memicu diskusi publik mengenai keberadaan tempat prostitusi terselubung. Warung remang-remang yang diduga kuat menjadi sarang aktivitas prostitusi itu menjadi sasaran kemarahan warga, khususnya kaum ibu yang resah dengan aktivitas mencurigakan di lokasi tersebut yang telah berlangsung cukup lama.
Menurut keterangan warga sekitar, warung tersebut telah lama beroperasi di bawah kedok warung makan biasa, namun diduga kuat menyediakan layanan prostitusi terselubung bagi para pria hidung belang. Keberadaan warung ini telah lama meresahkan warga, terutama ibu-ibu yang khawatir akan dampak negatifnya terhadap lingkungan sosial dan moral, serta masa depan generasi muda di desa tersebut.
“Kami sudah lama resah dengan aktivitas di warung itu. Banyak laki-laki hidung belang yang datang dan pergi pada jam-jam yang tidak wajar, dan kami sangat curiga bahwa itu adalah tempat prostitusi yang merusak lingkungan kami,” ujar salah satu ibu yang enggan disebutkan namanya karena alasan keamanan.
Aksi penggerebekan ini dilakukan secara spontan oleh ibu-ibu yang tergabung dalam majelis taklim desa dan kelompok pengajian lainnya. Mereka mendatangi warung tersebut dengan niat untuk meminta pemiliknya menghentikan aktivitas yang diduga sebagai tempat prostitusi dan menutup warung tersebut secara permanen. Sempat terjadi ketegangan dan adu argumen, namun aksi ini berhasil diredam dan berlangsung kondusif berkat kesabaran dan ketegasan para ibu.
“Kami hanya ingin warung ini ditutup dan tidak lagi menjadi tempat prostitusi yang merusak moral anak-anak kami. Kami ingin lingkungan kami bersih dari aktivitas maksiat dan menjijikkan,” tegas ibu lainnya dengan nada penuh harap.
Setelah aksi penggerebekan yang viral di media sosial, pemerintah desa setempat bersama Satpol PP Karawang langsung turun tangan untuk menindaklanjuti keluhan warga. Mereka melakukan penutupan permanen terhadap warung tersebut dan berjanji akan meningkatkan patroli untuk mencegah munculnya tempat prostitusi lain di wilayah tersebut.
“Kami sudah melakukan penutupan permanen terhadap warung tersebut sebagai respons atas keluhan warga. Kami akan terus memantau situasi dan menindak tegas jika ada warung atau tempat lain yang terindikasi sebagai tempat prostitusi,” ujar Kepala Satpol PP Karawang dalam keterangan persnya.
Aksi penggerebekan ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi perempuan setempat. Mereka berharap, penutupan warung ini menjadi awal dari upaya pemberantasan praktik prostitusi yang lebih serius dan berkelanjutan di Karawang.