Warung Jamu Karawang, 10 Mei 2025 – Sebuah pemandangan tak biasa namun penuh makna terjadi di Karawang ketika puluhan ibu-ibu, dengan semangat kebersamaan dan kepedulian yang membara, melakukan penggerebekan sebuah warung jamu yang berlokasi di Jalan Flamboyan Raya, Perumahan Indah Sari, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang. Aksi spontan yang terjadi pada Sabtu siang, sekitar pukul 11.30 WIB ini bukan hanya menggemparkan warga sekitar, tetapi juga dengan cepat menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial. Pasalnya, warung yang seharusnya menjadi penjaja kesehatan tradisional ini diduga kuat telah lama menjalankan praktik penjualan minuman keras (miras) secara ilegal, meresahkan masyarakat dan mengancam generasi muda.
Kekesalan mendalam para ibu-ibu ini berakar dari serangkaian laporan dan observasi langsung yang dilakukan oleh warga sekitar selama beberapa minggu terakhir. Warung jamu yang tampak sederhana dari luar ini ternyata menyimpan aktivitas tersembunyi yang jauh dari citra sehat sebuah toko jamu. Warga kerap melihat sekelompok pria dengan gerak-gerik mencurigakan keluar masuk warung, terutama pada malam hari. Kecurigaan semakin menguat ketika beberapa warga secara diam-diam menyaksikan transaksi minuman beralkohol yang dibungkus rapat di dalam kantong plastik hitam.
“Kami para ibu-ibu sudah lama memendam kekhawatiran. Warung itu berkedok jualan jamu, tapi yang kami lihat malah banyak bapak-bapak muda keluar masuk dengan muka kurang jelas, apalagi kalau sudah malam,” ungkap Ibu Risa, seorang ibu rumah tangga yang tinggal tak jauh dari lokasi warung, dengan nada penuh keprihatinan. “Kami takut anak-anak kami melihat dan meniru. Lingkungan kami jadi tidak tenang.”
Setelah berkoordinasi dan mencapai kata sepakat, puluhan emak-emak dari RT 03 dan RT 04 di RW 07, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat bergerak bersama menuju warung jamu yang menjadi sumber keresahan mereka. Dengan keberanian dan tanpa rasa takut, mereka mendatangi warung tersebut dan meminta pemiliknya untuk membuka seluruh bagian warung. Kedatangan rombongan ibu-ibu yang berjumlah lebih dari 30 orang ini sontak membuat kaget bukan hanya pemilik warung, yang diketahui bernama Bapak Sarno (sekitar usia 45 tahun), tetapi juga beberapa pembeli yang sedang berada di lokasi.