Gunung Kawi di Jawa Timur telah lama diselimuti aura mistis, terutama karena kisah-kisah tentang praktik pesugihan yang konon terjadi di sana. Tempat ini dikenal sebagai pusat pencarian kekayaan instan melalui jalan pintas, meskipun dengan imbalan yang mengerikan. Legenda ini telah mengakar kuat di masyarakat, memicu rasa takut dan rasa ingin tahu yang mendalam di setiap individu yang mendengarnya.
Konon, para pencari kekayaan datang ke Gunung Kawi untuk melakukan praktik pesugihan yang melibatkan perjanjian dengan makhluk gaib. Mereka percaya bahwa dengan memenuhi syarat-syarat tertentu, kekayaan materi akan datang dengan sendirinya, tanpa perlu kerja keras. Ini adalah daya tarik utama yang membuat banyak orang nekat datang dan melakukan ritual.
Namun, kekayaan yang dijanjikan dalam praktik pesugihan di Gunung Kawi tidaklah gratis. Banyak cerita beredar yang menyebutkan bahwa tumbal manusia menjadi persyaratan utama. Korban tumbal ini bisa siapa saja, mulai dari anggota keluarga sendiri hingga orang asing yang tak berdosa, demi tercapainya kekayaan yang diinginkan oleh mereka.
Ritual aneh dan mengerikan juga menjadi bagian dari ini. Beberapa laporan menyebutkan adanya ritual menginap di makam keramat, puasa ekstrem, atau bahkan melakukan tindakan-tindakan tak senonoh. Semua dilakukan demi mendapatkan kekayaan instan, mengabaikan moral dan norma kemanusiaan yang berlaku dalam masyarakat.
Kisah-kisah tentang di Gunung Kawi ini menyebar luas di masyarakat, terutama di kalangan mereka yang percaya takhayul. Cerita ini sering menjadi peringatan tentang bahaya keserakahan dan godaan kekayaan instan. Namun, pada saat yang sama, ia juga memicu rasa penasaran bagi sebagian orang yang putus asa.
Meskipun secara rasional praktik ini tidak masuk akal dan seringkali hanya mitos, keberadaannya dalam folklor menunjukkan betapa kuatnya keyakinan masyarakat terhadap hal-hal gaib. Gunung Kawi menjadi simbol dari sisi gelap ambisi manusia dan konsekuensi dari kesepakatan dengan dunia lain yang berbahaya.
Pemerintah dan tokoh agama seringkali menyerukan untuk tidak mempercayai praktik pesugihan semacam ini. Mereka menekankan pentingnya bekerja keras dan berdoa sebagai jalan yang benar untuk mencapai kesuksesan. Namun, mitos ini tetap hidup, menjadi bagian dari warisan budaya yang penuh misteri.
Pada akhirnya, praktik pesugihan di Gunung Kawi adalah cerita yang kompleks, memadukan kekayaan, tumbal, dan ritual aneh. Ia adalah pengingat akan batas tipis antara kepercayaan dan keputusasaan, serta bagaimana kisah-kisah gaib terus menghantui imajinasi kolektif di Indonesia.