Karawang, Jawa Barat, Sabtu, 19 April 2025 – Situasi menegangkan terjadi di perlintasan kereta api wilayah Karawang pada Jumat malam, 18 April 2025, sekitar pukul 21.00 WIB. Kereta Api (KA) Pangrango relasi Sukabumi-Bogor terpaksa melintasi jalur yang berdekatan dengan kobaran api dari gudang penyimpanan barang bekas yang berada tak jauh dari rel. Keputusan sulit ini diambil demi keselamatan penumpang setelah mempertimbangkan berbagai faktor dan koordinasi dengan pihak terkait.
Informasi awal menyebutkan bahwa kobaran api dari gudang tersebut mulai membesar sekitar pukul 20.30 WIB. Api dengan cepat melalap bangunan gudang yang berisi material mudah terbakar, menimbulkan asap tebal dan kobaran api dari gudang yang menjulang tinggi hingga terlihat dari jarak yang cukup jauh. Lokasi gudang yang hanya berjarak beberapa meter dari jalur kereta api menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan perjalanan KA yang melintas.
Kepala Stasiun Karawang, Bapak Agus Setiawan, menjelaskan bahwa pihaknya segera berkoordinasi dengan Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api (Pops) dan petugas pemadam kebakaran yang sedang berusaha memadamkan kobaran api dari gudang. Setelah melakukan asesmen cepat dan mempertimbangkan bahwa api belum melintasi jalur rel serta waktu tempuh yang terbatas, diputuskan bahwa KA Pangrango tetap melanjutkan perjalanan dengan kecepatan terbatas. “Prioritas utama kami adalah keselamatan penumpang. Setelah berkoordinasi dan memastikan jalur masih aman untuk dilalui dengan kecepatan rendah, kami memberikan izin KA untuk melintas,” ujarnya saat memberikan keterangan di Stasiun Karawang pada Sabtu pagi.
Petugas pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Karawang yang dipimpin oleh Komandan Regu, Bapak Dede Kusnandar, berjibaku memadamkan kobaran api dari gudang. Mereka mengerahkan beberapa unit mobil pemadam untuk melokalisir api agar tidak merambat ke area rel dan permukiman warga di sekitarnya. Proses pemadaman berlangsung cukup lama karena banyaknya material mudah terbakar di dalam gudang.
Meskipun tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan pada KA, insiden ini sempat menimbulkan kepanikan di kalangan penumpang. Pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang dan memastikan bahwa keselamatan perjalanan kereta api tetap menjadi prioritas utama.