Protes Kematian Bayi – Aksi protes tunggal dilakukan seorang ayah di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang pada Selasa (6/5/2025). Pria bernama Rahmat ini menggelar aksi damai sebagai bentuk kekecewaan dan tuntutan kejelasan atas kematian bayi perempuannya yang baru berusia dua hari.
Sambil membawa foto sang buah hati dan beberapa poster bertuliskan tuntutan, Rahmat berdiri di depan gerbang utama RSUD. Aksinya ini menarik perhatian para pengunjung dan karyawan rumah sakit. Dalam orasinya, Rahmat mempertanyakan penanganan medis yang diberikan pihak rumah sakit hingga menyebabkan bayinya meninggal dunia. Ia merasa ada kejanggalan dalam proses persalinan dan perawatan setelahnya.
“Saya hanya ingin kejelasan, kenapa anak saya yang sehat saat lahir tiba-tiba meninggal dunia setelah dua hari dirawat di sini? Apa yang sebenarnya terjadi?” ujar Rahmat dengan nada sedih dan penuh harap agar pihak rumah sakit memberikan penjelasan yang transparan dan bertanggung jawab.
Aksi Rahmat ini merupakan puncak kekecewaannya setelah sebelumnya berupaya meminta penjelasan dari pihak rumah sakit namun belum mendapatkan jawaban yang memuaskan. Ia berharap dengan aksi demo tunggal ini, pihak RSUD Karawang dapat memberikan perhatian serius terhadap kasus yang dialaminya dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar pelayanan mereka.
Pihak kepolisian tampak berjaga di sekitar lokasi demo untuk memastikan aksi berjalan tertib dan kondusif. Beberapa perwakilan dari RSUD Karawang akhirnya menemui Rahmat untuk mendengarkan keluh kesahnya dan berjanji akan menindaklanjuti kasus ini. Mereka menyampaikan turut berduka cita atas kehilangan yang dialami Rahmat dan berjanji akan melakukan investigasi internal untuk mengetahui penyebab pasti kematian bayi tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu diskusi mengenai kualitas pelayanan kesehatan, khususnya terkait penanganan ibu dan Protes Kematian Bayi di rumah sakit. Banyak warganet выражают simpati kepada Rahmat dan mendukung perjuangannya untuk mendapatkan keadilan bagi sang buah hati.
Aksi protes ini juga menjadi perhatian sejumlah aktivis dan organisasi pemerhati kesehatan yang turut memberikan dukungan moral kepada Rahmat. Mereka mendesak pihak RSUD Karawang untuk segera memberikan penjelasan yang sebenar-benarnya dan transparan kepada keluarga korban, serta melakukan perbaikan sistem pelayanan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang