Ular berbisa Pulau Jawa, dengan keanekaragaman hayatinya yang kaya, juga menjadi habitat bagi beberapa jenis ular yang memiliki bisa sangat berbahaya. Mengenali potensi ancaman ini penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari risiko gigitan yang dapat berakibat fatal. Berikut 5 jenis ular dengan bisa mematikan yang perlu diwaspadai di Pulau Jawa:
- Kobra Jawa (Naja sputatrix): ular berbisa yang ada di Pulau Jawa, ikonik ini dikenal dengan kemampuannya mengembangkan leher menjadi seperti sendok saat merasa terancam. Bisanya bersifat neurotoksin yang menyerang sistem saraf, menyebabkan kelumpuhan hingga gagal napas. Kobra Jawa dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk pemukiman dan area pertanian. Selain menggigit, ular ini juga dapat menyemprotkan bisa ke arah mata.
- Weling (Bungarus candidus): Ular dengan ciri khas belang hitam putih ini memiliki bisa neurotoksin yang lebih kuat dari kobra. Gigitannya seringkali tidak terlalu sakit, namun efeknya sangat mematikan karena dapat menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan dalam waktu singkat. Weling aktif di malam hari dan sering ditemukan di area lembab seperti sawah dan sungai.
- Welang (Bungarus fasciatus): Kerabat dekat weling, ular welang juga memiliki belang hitam kuning yang mencolok. Bisanya juga bersifat neurotoksin dan sangat berbahaya. Welang lebih aktif di malam hari dan sering berburu ular lain, kadal, dan mamalia kecil di berbagai habitat, termasuk hutan dan perkebunan.
- Viper Hijau Ekor Merah (Trimeresurus albolabris & Trimeresurus insularis): Dua spesies viper hijau ini memiliki ciri khas warna hijau cerah dengan ekor berwarna merah bata. Bisanya bersifat hemotoksin yang menyerang sistem peredaran darah, menyebabkan pembengkakan, kerusakan jaringan, hingga kematian. Mereka arboreal, aktif di pepohonan dan semak, dan sering ditemukan di hutan, kebun, dan dekat pemukiman.
- Ular Tanah/Bandotan Bedor (Calloselasma rhodostoma): Ular dengan warna cokelat tanah yang membuatnya sulit dikenali ini memiliki bisa hemotoksin yang sangat menyakitkan dan dapat menyebabkan pembengkakan parah, kerusakan jaringan, hingga gagal ginjal. Ular ini cenderung pasif namun akan menyerang jika terancam. Sering ditemukan di perkebunan, hutan dataran rendah, dan area pertanian.
Menghindari kontak langsung adalah cara terbaik untuk mencegah gigitan ular berbisa. Jika bertemu ular, jangan mencoba menangkap atau mengganggunya. Segera menjauh dan hubungi pihak berwenang atau ahli penanganan ular untuk evakuasi yang aman. Kewaspadaan dan pengetahuan dapat menyelamatkan nyawa.